Kamis, 20 November 2014

SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

NAMA                                   : SITI INDRIANI DEWI
NIM                                        : 1122060075
KELAS/SMT                         : B/V
JUDUL PRAKTIKUM       : SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

1.       PENDAHULUAN

            Biokimia mempelajari proses kimia yang terjadi di dalam zat hidup, sel hidup adalah kumpulan zat tak hidup. Sel tersusun dari empat unsur utama : C, H, O, N dan mengandung berbagai zat lain dalam jumlah lebih sedikit, seperti Na, K, P, S, Mg, Ca, Fe dan Zn.  Unsur-unsur ini semua di dalam sel membentuk karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat.
Jutaan reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim berlangsung di dalam sel hidup.  Reaksi-reaksi ini secara kolektif sebagai metabolisme. Akan tetapi kita tidak boleh menganggap metabolisme sel sebagai suatu kantung yang dikelilingi membran yang berisi enzim-enzim yang bekerja secara acak.
Metabolisme adalah aktifitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan dan mencakup berbagai kerjasama banyak system multi enzim.  Metabolisme mem-punyai 4 fungsi spesifik yaitu 1) untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya akan energi kimia atau energi solar. 2) untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun bagi makromolekul sel. 3) menggabung-kan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida dan komponen sel lainnya dan 4) untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi khusus sel.
Biomolekul tersebut terdapat pada unsur sel tumbuhan yang terdiri dari:
1.      Dinding sel
Berfungsi sebagai kulit pelindung yang kaku, relatif tebal, berpori dan amat kuat, umumnya dianggap sekresi protoplas. Terdiri dari dinding sel primer yang plastis-fleksibel dan dinding sel sekunder yang lebih masif dan merupakan bagian terbesar dari dinding sel.
2.      Membran plasma
Membran plasma mengelilingi bagian luar sel dan terdiri atas karbohidrat, lipid dan protein. Pada tempat tertentu dibagian luar terdapat struktur yang mengan-dung karbohidrat serta tempat yang berfungsi sebagai reseptor. Dibagian tengah terutama terdiri dari lipid. Protein berada di salah satu atau kedua sisi lapisan membran plasma atau terbenam di dalamnya.
3.      Sitoplasma
Sitoplasma mencakup segala sesuatu yang ada di sebelah dalam dari membran plasma kecuali inti sel atau nucleus.  Sitoplasma mengandung berbagai garam, enzim dan beranekaragam substrat.
4.      Plastida
Plastida adalah organel khusus dalam sitoplasma, organel ini dikelilingi oleh dua membran. Plastida yang khas dalam sel tumbuhan adalah khloroplas yang mengandung sejumlah besar pigmen khlorofil. Khloroplas menyerap energi matahari pada proses fotosintesis. Khloroplas mengandung DNA, RNA dan ribosom.
5.      Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang memegang peranan dalam langkah terakhir dari oksidasi karbohidrat dan sintesis ATP. Mengandung DNA, RNA dan ribosom

6.      Inti atau nukleus
Organel terbesar di alam inti sel ialah nucleus.  Di dalam inti terdapat DNA, RNA dan protein, namun hanya DNA dan RNA saja yang disintesis.










Gambar 1. Anatomy sel tanaman (Molecular Expression, 2005)

7.      Anak inti atau nucleolus
Anak inti adalah suatu struktur bulat di dalam inti sel yang merupakan tempat sintesis RNA ribosom dan merupakan kumpulan ribosom yang struktunya dibentuk oleh protein.
8.      Komplek golgi
Komplek golgi  berfungsi mengubah protein sehingga siap disekresikan.  Struktur kompleks golgi tersusun dari vesikel membran yang tersusun sejajar atu sama lain yang rapat dan berkesinambungan dengan retikulum indoplasma.
9.      Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan suatu struktur kelanjutan membran inti dam suatu sistem membran intrasel yang meyimpan memisahkan dan memindahkan berbagai zat di dalam sel. Retikulum Endoplasma berfungsi alam sintesa protein, steroid dan karbohidrat.
10.  Peroksisome
Mengandung berbagai macam enzim oksidatif. Enzim katalase terdapat pada peroksisome
11.  Ribosom
Ribosom dapat berbentuk tunggal sebagai monosom maupun dalam bentuk polisom yaitu agregat dari sejumlah ribosom dapat mencapai 30 buah yang ambil bagian dalam sintesa protein.

2.      TUJUAN PRAKTIKUM    : - Menguraikan struktur dan fungsi metabolik utama dari sel    tanaman.
-          Memberikan gambaran tentang tempat terjadinya proses kimia dalam sel hidup khususnya tanaman
3.      LANDASAN TEORI
            Semua makhluk hidup mengandung beragam jenis sel dengan fungsi utamanya adalah mempertahankan homeostatis tubuh, yaitu mempertahankan lingkungan internal tubuh dalam keadaan relatif konstan. Untuk melaksanakan tugas ini, sel-sel memiliki ciri struktural tertentu di dalam sitoplasmanya yang dapat dijumpai di dalam semua sel. Karena itu, sel dapat digambarkan dalam bentuk yang lebih umum dengan beberapa organel sitoplasma. Namun, perlu diingat bahwa jumlah, tampilan, dan distribusi organel-organel sitoplasma didalam satu sel bergantung pada jenis dan fungsi sel yang bersangkutan.
            Sel merupakan satuan dasar struktural, fungsional, dan hereditas mahluk hidup. Untuk pertumbuhan dan perkembangannya, setiap organisme bergantung pada pertumbuhan dan perkembangannya sel-selnya. Pada organisme uniselular, pembelahan sel merupakan cara untuk bereproduksi. Melalui proses pembalahan sel tersebut akan dihasilkan dua atau lebih individu baru. Pada organisme multiselular, individu-individu baru berkembang dari satu sel primordial, yang dikenal dengan nama zigot. Zigot kemudian tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Umumnya, sebelum suatu sel mengalami pembelahan, sel-sel terlebih dahulu mengalami pertumbuhan hingga mencapai ukuran tertentu. Setiap sel mengalami dua periode penting dalam siklus hidupnya, yaitu periode interfase atau periode non pembelahan dan periode pembelahan. Pada periode pembelahan dihasilkan sel-sel baru, sedangkan pada interface tidak. Kedua periode tersebut, secara umum, dikenal dengan nama siklus sel.
            Secara umum terdapat tiga konsep mengenai sel antara lain : pertama, semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Kedua, sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup. Ketiga, keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan sel.
            Kandungan organik utama dalam sel terdapat empat komponen, antara lain: gula senyawa sumber makanan sel, asam lemak komponen dari membran sel, asam amino merupakan subunit dari protein, dan nukleotida merupakan subunit dari DNA dan RNA. Para ahli mengelompokan sel menjadi dua kelompok yaitu : sel prokariotik dan sel eukariotik.
1.      Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler, walaupun ada beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk koloni, misalnya pada cyanobacteria,
2.      Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Pada sel eukariotik, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. 
Secara umum, siklus sel terdiri atas dua periode, yaitu interface dan pembelahan sel. Interface meliputi fase G1, S dan G2. Fase G1 merupakan periode presintesis. Pada fase tersebut terjadi pertumbuhan sel. Fase S merupakan periode sintesis DNA. Fase G2 merupakan fese pascasintesis. Pada fase tersebut mulai dibentuk organel-organsel sel yang diperlukan pada tahap pembelahan. Pembelahan sel terdiri atas fase mitosis dan sitokinesis. Fase mitosis terdiri atasbeberapa fase, yaitu profase metaphase, anafese, dan telofase. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa sebelum memasuki metaphase, sel terlebih dahulu memasuki tahap prometafase. Setelah fase mitosis, sel mengalami sitokinesis, yaitu pembelahan sitoplasma. Selama periode interface, kromosom tidak tampak karena materi kromosom maalam bentuk benang-benang kromatin. Pada periode tersebut juga terjadi perubahan berbagai jenis protein. Duplikasi DNA juga berlangsung selama periode khusus interface yang disebut fase sintesis atau periode S. Periode sintesis didahulukan oleh periode G1 dan diikuti oleh periode G2.
Selama pembelahan sel, inti mengalami serangkaian perubahan yang sangat kompleks. Terutama perubahan pada kandungan intinya. Pada saat pembelahan sel berlangsung. Membran inti dan nukleus menghilang dan benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom. Secara umum, ada tiga tipe pembelahan sel, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.






4.      BAHAN DAN METODE
Bahan
No
Alat
Bahan
1
Mikroskop
Preparat sel hewan
2

Preparat sel tumbuhan
3


Metode
Siapkan alat dan bahan seperti mikroskop, preparat sel hewan dan sel tumbuhan, siapkan juga buku panduan praktikum, amati satu-persatu preparat hewan dan tumbuhan, lihat perbedaanya, gambarkan yang preparat yang diamati secara manual didalam buku, dan juga foto hasil pengamatan untuk dijadikan laporan.

5.      PERTANYAAN DAN JAWABAN
1)      Gambarkan anatomi sel hewan dan tumbuhan sebutkan persamaan dan perbedaannya!
2)      Jelaskan hubungan antara sel, sumber energi dan biokimia!
Jawaban
1)       
Sel Hewan
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* memiliki lisosom

Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
* tidak memiliki lisosom
2) Biokimia, sumber energy dan sel sebenarnya adalah sangat terkait karena biokimia merupakan proses yang terjadi didalam zat hidup, yang terdiri dari empat unsur utama : C, H, O, N dan mengandung berbagai zat lain dalam jumlah lebih sedikit, seperti Na, K, P, S, Mg, Ca, Fe dan Zn.  Unsur-unsur ini semua di dalam sel membentuk karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Reaksi-reaksi kimia tersebut yang kemudian dinamakan metabolisme yang dilakukan didalam sel secara terkoordinasi untuk menghasilkan energi. Agar dapat melakukan pertumbuhan dan perkembangan.

6.      HASIL PENGEMATAN
Gambar manual
Gambar mikroskop



7.      PEMBAHASAN
            Pada dasarnya semua makhluk hidup mengandung beragam jenis sel dengan fungsi utamanya adalah yaitu mempertahankan lingkungan internal tubuh dalam keadaan relatif konstan. Untuk melaksanakan tugas ini, sel-sel memiliki ciri struktural tertentu di dalam sitoplasmanya yang dapat dijumpai di dalam semua sel. Karena itu, sel dapat digambarkan dalam bentuk yang lebih umum dengan beberapa organel sitoplasma. Namun, perlu diingat bahwa jumlah, tampilan, dan distribusi organel-organel sitoplasma didalam satu sel bergantung pada jenis dan fungsi sel yang bersangkutan.
Maka dari itulah adanya perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan, yaitu sel tumbuhan memiliki dinding sel, memiliki butir plastid, bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulose, jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastid,  vakuola sedikit tapi ukurannya besar,  sentrosom dan sentriolnya tidak jelas, tidak memiliki lisosom. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki butir plastid, bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku, jumlah mitokondria relatif banyak,  vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil, sentrosom dan sentriol tampak jelas, memiliki lisosom. Hal ini dikarenakan berbedanya fungsi dan jenis sel tersebut.

8.      KESIMPULAN
Semua mahluk hidup tidak akan pernah lepas dari proses reaksi biokimia didalam tubuhnya. Karena Reaksi-reaksi ini secara kolektif sebagai metabolisme. Dimana metabolisme merupakan pembentukan senyawa senyawa kompleks yang berlangsung secara bertahap didalam sel, yang setiap jalurnya akan dikatalis oleh sekelompok enzim yang spesifik. dan produk yang dihasilkan dari suatu reaksi akan menjadi substrat bagi reaksi berikutnya.







9.      DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Dkk. 2006. BIOLOGI Untuk SMA Dan MA Kelas XII. Jakarta: Widia Utama
Tri Wahyu Agustina. 2014. Materi Ajar Anatomi Tumbuhan. Bandung: UIN SGD Bandung
Victor P. Eroschenko. 2010. Atlas Histology Difiore Edisi 11. Jakarta: EGC



Tanggal
Nilai



Tidak ada komentar:

Posting Komentar