NAMA : SITI
INDRIANI DEWI
NIM :
1122060075
KELAS/SMT : B/V
JUDUL PRAKTIKUM : SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
1.
PENDAHULUAN
Biokimia
mempelajari proses kimia yang terjadi di dalam zat hidup, sel hidup adalah
kumpulan zat tak hidup. Sel tersusun dari empat unsur utama : C, H, O, N dan
mengandung berbagai zat lain dalam jumlah lebih sedikit, seperti Na, K, P, S,
Mg, Ca, Fe dan Zn. Unsur-unsur ini semua
di dalam sel membentuk karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat.
Jutaan reaksi kimia yang
dikatalisis oleh enzim berlangsung di dalam sel hidup. Reaksi-reaksi ini secara kolektif sebagai
metabolisme. Akan tetapi kita tidak boleh menganggap metabolisme sel sebagai
suatu kantung yang dikelilingi membran yang berisi enzim-enzim yang bekerja
secara acak.
Metabolisme adalah aktifitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan
dan mencakup berbagai kerjasama banyak system multi enzim. Metabolisme mem-punyai 4 fungsi spesifik
yaitu 1) untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya
akan energi kimia atau energi solar. 2) untuk mengubah molekul nutrien menjadi
prekusor unit pembangun bagi makromolekul sel. 3) menggabung-kan unit-unit
pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida dan komponen
sel lainnya dan 4) untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan
di dalam fungsi khusus sel.
Biomolekul tersebut terdapat pada unsur sel tumbuhan yang terdiri dari:
1.
Dinding
sel
Berfungsi
sebagai kulit pelindung yang kaku, relatif tebal, berpori dan amat kuat,
umumnya dianggap sekresi protoplas. Terdiri dari dinding sel primer yang
plastis-fleksibel dan dinding sel sekunder yang lebih masif dan merupakan
bagian terbesar dari dinding sel.
2.
Membran
plasma
Membran
plasma mengelilingi bagian luar sel dan terdiri atas karbohidrat, lipid dan
protein. Pada tempat tertentu dibagian luar terdapat struktur yang mengan-dung
karbohidrat serta tempat yang berfungsi sebagai reseptor. Dibagian tengah
terutama terdiri dari lipid. Protein berada di salah satu atau kedua sisi
lapisan membran plasma atau terbenam di dalamnya.
3.
Sitoplasma
Sitoplasma
mencakup segala sesuatu yang ada di sebelah dalam dari membran plasma kecuali
inti sel atau nucleus. Sitoplasma
mengandung berbagai garam, enzim dan beranekaragam substrat.
4.
Plastida
Plastida
adalah organel khusus dalam sitoplasma, organel ini dikelilingi oleh dua
membran. Plastida yang khas dalam sel tumbuhan adalah khloroplas yang
mengandung sejumlah besar pigmen khlorofil. Khloroplas menyerap energi matahari
pada proses fotosintesis. Khloroplas mengandung DNA, RNA dan ribosom.
5.
Mitokondria
Mitokondria
adalah organel yang memegang peranan dalam langkah terakhir dari oksidasi
karbohidrat dan sintesis ATP. Mengandung DNA, RNA dan ribosom
6.
Inti
atau nukleus
Organel
terbesar di alam inti sel ialah nucleus.
Di dalam inti terdapat DNA, RNA dan protein, namun hanya DNA dan RNA
saja yang disintesis.
Gambar 1. Anatomy sel tanaman (Molecular Expression, 2005)
7.
Anak
inti atau nucleolus
Anak
inti adalah suatu struktur bulat di dalam inti sel yang merupakan tempat
sintesis RNA ribosom dan merupakan kumpulan ribosom yang struktunya dibentuk
oleh protein.
8.
Komplek
golgi
Komplek
golgi berfungsi mengubah protein
sehingga siap disekresikan. Struktur
kompleks golgi tersusun dari vesikel membran yang tersusun sejajar atu sama
lain yang rapat dan berkesinambungan dengan retikulum indoplasma.
9.
Retikulum
endoplasma
Retikulum
endoplasma merupakan suatu struktur kelanjutan membran inti dam suatu sistem
membran intrasel yang meyimpan memisahkan dan memindahkan berbagai zat di dalam
sel. Retikulum Endoplasma berfungsi alam sintesa protein, steroid dan
karbohidrat.
10.
Peroksisome
Mengandung
berbagai macam enzim oksidatif. Enzim katalase terdapat pada
peroksisome
11.
Ribosom
Ribosom
dapat berbentuk tunggal sebagai monosom maupun dalam bentuk polisom yaitu
agregat dari sejumlah ribosom dapat mencapai 30 buah yang ambil bagian dalam
sintesa protein.
2. TUJUAN PRAKTIKUM : - Menguraikan struktur dan fungsi metabolik
utama dari sel tanaman.
-
Memberikan gambaran tentang tempat terjadinya
proses kimia dalam sel hidup khususnya tanaman
3.
LANDASAN
TEORI
Semua
makhluk hidup mengandung beragam jenis sel dengan fungsi utamanya adalah
mempertahankan homeostatis tubuh, yaitu mempertahankan lingkungan
internal tubuh dalam keadaan relatif konstan. Untuk melaksanakan tugas ini,
sel-sel memiliki ciri struktural tertentu di dalam sitoplasmanya yang dapat
dijumpai di dalam semua sel. Karena itu, sel dapat digambarkan dalam bentuk
yang lebih umum dengan beberapa organel sitoplasma. Namun, perlu diingat bahwa
jumlah, tampilan, dan distribusi organel-organel sitoplasma didalam satu sel
bergantung pada jenis dan fungsi sel yang bersangkutan.
Sel
merupakan satuan dasar struktural, fungsional, dan hereditas mahluk hidup.
Untuk pertumbuhan dan perkembangannya, setiap organisme bergantung pada
pertumbuhan dan perkembangannya sel-selnya. Pada organisme uniselular,
pembelahan sel merupakan cara untuk bereproduksi. Melalui proses pembalahan sel
tersebut akan dihasilkan dua atau lebih individu baru. Pada organisme
multiselular, individu-individu baru berkembang dari satu sel primordial, yang
dikenal dengan nama zigot. Zigot kemudian tumbuh dan berkembang menjadi
individu baru.
Umumnya, sebelum suatu
sel mengalami pembelahan, sel-sel terlebih dahulu mengalami pertumbuhan hingga
mencapai ukuran tertentu. Setiap sel mengalami dua periode penting dalam siklus
hidupnya, yaitu periode interfase atau periode non pembelahan dan periode
pembelahan. Pada periode pembelahan dihasilkan sel-sel baru, sedangkan pada
interface tidak. Kedua periode tersebut, secara umum, dikenal dengan nama siklus
sel.
Secara
umum terdapat tiga konsep mengenai sel antara lain : pertama, semua organisme
tersusun atas satu atau lebih sel. Kedua, sel adalah unit terkecil yang
memiliki semua persyaratan hidup. Ketiga, keberlangsungan kehidupan secara
langsung berasal dari pertumbuhan sel.
Kandungan
organik utama dalam sel terdapat empat komponen, antara lain: gula senyawa
sumber makanan sel, asam lemak komponen dari membran sel, asam amino merupakan
subunit dari protein, dan nukleotida merupakan subunit dari DNA dan RNA. Para
ahli mengelompokan sel menjadi dua kelompok yaitu : sel prokariotik dan sel
eukariotik.
1. Sel
prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Materi genetik sel
prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,
walaupun ada beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu
membentuk koloni, misalnya pada cyanobacteria,
2. Sel
eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Pada sel eukariotik, materi
genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel
eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi.
Secara umum, siklus
sel terdiri atas dua periode, yaitu interface dan pembelahan sel. Interface
meliputi fase G1, S dan G2. Fase G1 merupakan periode presintesis. Pada fase
tersebut terjadi pertumbuhan sel. Fase S merupakan periode sintesis DNA. Fase
G2 merupakan fese pascasintesis. Pada fase tersebut mulai dibentuk
organel-organsel sel yang diperlukan pada tahap pembelahan. Pembelahan sel
terdiri atas fase mitosis dan sitokinesis. Fase mitosis terdiri atasbeberapa
fase, yaitu profase metaphase, anafese, dan telofase. Namun, beberapa ahli
berpendapat bahwa sebelum memasuki metaphase, sel terlebih dahulu memasuki
tahap prometafase. Setelah fase mitosis, sel mengalami sitokinesis, yaitu
pembelahan sitoplasma. Selama periode interface, kromosom tidak tampak karena
materi kromosom maalam bentuk benang-benang kromatin. Pada periode tersebut
juga terjadi perubahan berbagai jenis protein. Duplikasi DNA juga berlangsung
selama periode khusus interface yang disebut fase sintesis atau periode S.
Periode sintesis didahulukan oleh periode G1 dan diikuti oleh periode G2.
Selama pembelahan sel,
inti mengalami serangkaian perubahan yang sangat kompleks. Terutama perubahan
pada kandungan intinya. Pada saat pembelahan sel berlangsung. Membran inti dan
nukleus menghilang dan benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi
kromosom. Secara umum, ada tiga tipe pembelahan sel, yaitu amitosis, mitosis,
dan meiosis.
4.
BAHAN
DAN METODE
Bahan
No
|
Alat
|
Bahan
|
1
|
Mikroskop
|
Preparat sel hewan
|
2
|
|
Preparat sel tumbuhan
|
3
|
|
|
Metode
Siapkan alat dan bahan seperti mikroskop,
preparat sel hewan dan sel tumbuhan, siapkan juga buku panduan praktikum, amati
satu-persatu preparat hewan dan tumbuhan, lihat perbedaanya, gambarkan yang
preparat yang diamati secara manual didalam buku, dan juga foto hasil
pengamatan untuk dijadikan laporan.
5.
PERTANYAAN
DAN JAWABAN
1)
Gambarkan anatomi sel hewan dan
tumbuhan sebutkan persamaan dan perbedaannya!
2) Jelaskan hubungan
antara sel, sumber energi dan biokimia!
Jawaban
1)
Sel
Hewan
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* memiliki lisosom
Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
* tidak memiliki lisosom
2) Biokimia, sumber energy dan sel
sebenarnya adalah sangat terkait karena biokimia merupakan proses yang terjadi
didalam zat hidup, yang terdiri dari empat unsur utama : C, H, O, N dan
mengandung berbagai zat lain dalam jumlah lebih sedikit, seperti Na, K, P, S,
Mg, Ca, Fe dan Zn. Unsur-unsur ini semua
di dalam sel membentuk karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Reaksi-reaksi
kimia tersebut yang kemudian dinamakan metabolisme yang dilakukan didalam sel
secara terkoordinasi untuk menghasilkan energi. Agar dapat melakukan
pertumbuhan dan perkembangan.
6.
HASIL PENGEMATAN
Gambar manual
Gambar mikroskop
7.
PEMBAHASAN
Pada dasarnya semua makhluk
hidup mengandung beragam jenis sel dengan fungsi utamanya adalah yaitu
mempertahankan lingkungan internal tubuh dalam keadaan relatif konstan. Untuk
melaksanakan tugas ini, sel-sel memiliki ciri struktural tertentu di dalam
sitoplasmanya yang dapat dijumpai di dalam semua sel. Karena itu, sel dapat
digambarkan dalam bentuk yang lebih umum dengan beberapa organel sitoplasma.
Namun, perlu diingat bahwa jumlah, tampilan, dan distribusi organel-organel
sitoplasma didalam satu sel bergantung pada jenis dan fungsi sel yang
bersangkutan.
Maka dari itulah adanya perbedaan antara sel
hewan dan sel tumbuhan, yaitu sel tumbuhan memiliki
dinding sel, memiliki butir plastid, bentuk tetap karena memiliki dinding sel
yang terbuat dari cellulose, jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya
dibantu oleh butir plastid, vakuola
sedikit tapi ukurannya besar, sentrosom
dan sentriolnya tidak jelas, tidak memiliki lisosom. Sedangkan sel hewan tidak
memiliki dinding sel, tidak memiliki butir plastid, bentuk tidak tetap karena
hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku, jumlah mitokondria
relatif banyak, vakuolanya banyak dengan
ukuran yang relatif kecil, sentrosom dan sentriol tampak jelas, memiliki
lisosom. Hal ini dikarenakan berbedanya fungsi dan jenis sel tersebut.
8.
KESIMPULAN
Semua
mahluk hidup tidak akan pernah lepas dari proses reaksi biokimia didalam
tubuhnya. Karena Reaksi-reaksi
ini secara kolektif sebagai metabolisme. Dimana metabolisme merupakan pembentukan
senyawa senyawa kompleks yang berlangsung secara bertahap didalam sel, yang
setiap jalurnya akan dikatalis oleh sekelompok enzim yang spesifik. dan produk
yang dihasilkan dari suatu reaksi akan menjadi substrat bagi reaksi berikutnya.
9.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Dkk. 2006. BIOLOGI
Untuk SMA Dan MA Kelas XII. Jakarta: Widia Utama
Tri Wahyu Agustina. 2014. Materi
Ajar Anatomi Tumbuhan. Bandung: UIN SGD Bandung
Victor P. Eroschenko. 2010. Atlas
Histology Difiore Edisi 11. Jakarta: EGC
Tanggal
|
Nilai
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar