Praktikum ke 2
Nama :
Siti Indriani Dewi
NIM :
1122060075
Judul Praktikum : Karbohidrat
Tanggal Praktikum : 15 Oktober 2014
Tujuan
Praktikum : Untuk mengetahui kandungan
karbohidrat bahan makanan yang dihasilkan oleh tanaman.
Pendahuluan
Karbohidrat
memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi
manusia dan hewan yang harganya relatif murah. (Almatsier, 2012)
Semua
jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). perbandingan antara hidrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1
seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. (Almatsier,
2010)
Karbohidrat
sederhana terdiri atas: monosakarida, disakarida, gula alkohol dan
oligosakarida. (Almatsier, 2010)
Karbohidrat
tersebar luas baik dalam jaringan binatang maupun tumbuhan. Dalam tumbuhan karbohidrat dihasilkan oleh fotosintesis dan mencakup selulosa yang
merupakan rangka tumbuhan serta pati dari sel tumbuhan. Pada sel binatang karbohidrat dalam bentuk
glukosa dan glikogen berperan sebagai sumber yang penting untuk energi bagi
aktivitas vital. (Almatsier, 2010)
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat di alam. Banyak
karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau
keton atau derivat/turunan dari mereka atau Karbohidrat didefinisikan
sebagai derivat aldehida atau keton dari alkohol polihidrik (lebih dari
1 gugus OH). (Tim Pengajar, 2014)
Gambar
7. Perbedaan gugus fungsi aldehide dan keton
Aldose
merupakan gugus fungsi dari kelompok
aldehid dengan rumus umum CnH2n0 dan gugus fungsi : COH. Suatu aldehida mempunyai sekurangnya
satu atom hydrogen yang terikat pada atom karbonil. Ketose merupakan gugus
fungsi ketone dengan rumus umum =
ALDEHID = CnH2n0 dan gugus
fungsional - C - 0
. Suatu keton memiliki 2 gugus alkil yang terikat pada karbonil. (Tim Pengajar,
2014)
Proyeksi
Fischer
Jumlah
tertinggi dari atom karbon asimetris (misalnya yang terjauh dari karbon
permulaan) menentukan apakah monosakarida tersebut termasuk isomer D atau L.
Dalam proyeksi fisher, isomer ‘D’ memiliki gugus fungsi hydroxyl (-OH) yang
terletak di sebelah kanan dari “tangan/lengan” Karbon khiral. Sebagai catatan
penamaan D/L tidak untuk aktivitas rotasi optik dari susunan. yang demikian
ditandai menggunakan notasi (+) or (-).
·
D = gugus hidroksil pada karbon kiral yang
terjauh dari karbon 1 terletak di sebelah kanan
·
L = gugus hidroksil pada karbon kiral yang
terjauh dari karbon 1 terletal di sebelah kiri
Gambar
8. Contoh untuk gugus fungsional aldehide
Keterangan
gambar :
-
Karbon 1 dalam bentuk karbonil aldehida
-
Karbon 2 adalah khiral tetapi bukan khiral terjauh/tertinggi
-
Karbon 3 adalah nomor tertinggi dari khiral
karena karbon 4 bukan khiral sebab berisi 2 hidrogen
-
D atau L
menunjukkan sebelah kanan atau kiri dari karbon khiral
Gambar 9. Contoh untuk gugus fungsional keton
Proyeksi Haworth
·
Oksigen cincin yang berada pada sisi terjauh dari cincin
dan karbon 1 berada disebelah kanan
·
Gugus CH2OH ujung yang ditempatkan di atas
untuk deret –D dan di bawah untuk deret –L
·
Atom-atom hydrogen pada karbon cincin biasanya tidak
ditampakkan
·
Gugus apa saja yang berada di sebelah kanan dalam
proyeksi Fischer berada di sebelah bawah proyeksi Haworth
·
Gugus apa saja yang berada di sebelah kiri dalam proyeksi
Fischer berada di sebelah atas proyeksi Haworth
Gambar 10. Contoh proyeksi Haworth untuk kasus
D-glucose
Keterangan gambar
·
Pyranose dipakai untuk merujuk pada struktur
cincin (cincin 6 anggota dengan 5 karbon dan 1 oksigen)
·
Untuk struktur cincin 5 anggota (empat atom
karbon dengan 1 oksigen) four carbons and 1 oxygen) disebut cincin furanose
Karbohidrat
berfungsi sebagai penyedia energi bagi tubuh, pemberi rasa manis pada makanan,
pengatur metabolisme lemak, serta membantu pengeluaran feses.
Sumber
karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering
dan gula. Hasil dari bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan,
selai, sirup dan sebagainya. (Tim
Pengajar, 2014)
Uji
Benedict Adalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi
adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya
dua buah monosakarida. Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara
langsung dengan Benedict, contohnya semua golongan monosakarida, sedangkan gula
non pereduksi struktur gulanya berbentuk siklik yang berarti bahwa hemiasetal dan
hemiketalnya tidak berada dalam kesetimbangannya, contohnya fruktosa dan
sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+
yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk menghindari
pengendapan cuco3 pada larutan natrium karbonat (reagen Benedict), maka
ditambahkan asam sitrat. Larutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa
yang tidak mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan
Benedict (Zulfikar, A. 2010).
Pereaksi
benedict merupakan larutan yang yang mengandung kaprisulfat natriumkarbonat dan
natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat
menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O.
adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi benedict bersifat
basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah
bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa.
Pereaksi benedict lebih banyak digunakan untuk pemeriksaan glukosa dalam urine
daripada pereaksi fehling karena beberapa alasan. (Poedjiadi, 2005)
Gula reduksi adalah gula yang mempunyai
kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton
bebas. Senyawa-senyawa yang mengoksidasi atau bersifat reduktor adalah
logam-logam oksidator seperti Cu (II). Contoh gula yang termasuk gula reduksi
adalah glukosa, manosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain. monosakarida
yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi suatu senyawa. Sifat pereduksi dari
suatu gula ditentukan oleh ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reaktif.
Prinsip analisanya berdasarkan pada monosakarida yang memiliki kemampuan untuk
mereduksi suatu senyawa. Adanya polimerisasi monosakarida mempengaruhi sifat
mereduksinya (Baedhowie, 1982).
Alat dan bahan
Alat
|
Bahan
|
tabung
reaksi
|
Gula
putih
|
Pipet
tetes
|
Kentang
|
Penjepit
tabung
|
Tepung
kanji
|
Bunsen
|
Pisang
|
Beaker
glass
|
Air
jeruk
|
Pengaduk
|
|
Kain
kasa
|
|
Prosedur kerja
Hasil pengamatan
No
|
Sampel
|
Warna
asli
|
Setelah
ditetesi benedict
|
Setelah
dipanaskan
|
1
|
Pisang
|
|
|
|
2
|
Jeruk
|
|
|
|
3
|
gula
putih
|
|
|
|
4
|
Kanji
|
|
|
|
5
|
Kentang
|
|
|
|
Pembahasan
Setelah
dilakukan uji karbohidrat terhadap beberapa sampel diatas. Pengujian
dilakukan dengan menambahkan reagent Benedict kedalam larutan karbohidrat dan
dilakukan pemanasan. Setelah dilakukan pemanasan terjadi perubahan pada
beberapa larutan. Perubahan ini berupa terbentuknya endapan merah
bata pada beberapa larutan tersebut. Proses pendinginan sampel
larutan ini tidak mempengaruhi perubahan pada endapan. Sedangkan larutan yang
lain berwarna biru yang merupakan warna asli dari reagen. dalam
uji benedict dapat dideteksi dengan adanya endapan Cu2O berwarna merah. Dalam
sampel yang telah diperoleh, tidak semua sampel terjadi perubahan warna. Semakin
pekat warna yang dihasilkan, menandakan semakin banyak kandungan pati didalam
sampel tersebut.
Setiap
sampel memiliki perubahan warna yang tidak bersamaan waktunya. Hal itu
dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi gula pada masing-masing sampel.
No
|
Nama
bahan
|
Warna
yang terbentuk setelah
ditetesi
benedict dan dipanaskan
|
Endapan
|
1
|
Air
gula
|
Biru
|
Tidak
|
2
|
Kentang
|
Hitam
|
Ada
|
3
|
Jeruk
|
Orange
pekat
|
Ada
|
4
|
Kanji
|
Biru,
bening
|
Tidak
|
5
|
Pisang
|
Orange
|
ada
|
Larutan
gula tidak mengalami perubahan karena gula merupakan sukrosa yang tidak dapat
mereduksi benedict tetapi tetap mengandung karbohidrat, dan tidak terdapat gula
pereduksi karena tidak ada endapan.
Terdapat
endapan pada kentang karena kentang termasuk kedalam amilum. Yang merupakan
polisakarida. Biasanya polisakarida tidak dapat mereduksi benedict. Tapi dalam
hal ini sampel kentang mengalami pengendapan yang berarti dapat mereduksi. Hal
ini juga dikarenakan kentang memiliki nonsentrasi gula yang cukup tinggi.
Jeruk
merupakan fruktosa atau monosakarida dan terdapat endapan pada sampel. Yang
menunjukan bahwa jeruk merupakan gula pereduksi.
Kanji
termasuk kedalam amilum, yang merupakan polisakarida dan tidak terdapat endapan
pada sampel. Jadi pada kanji tidak
terdapat gula pereduksi.
Pisang
merupakan fruktosa atau monosakarida dan terdapat endapan pada sampel. Yang
menunjukan bahwa pisan juga merupakan gula pereduksi.
Pertanyaan dan jawaban
Pertanyaan
1.
Sebut dan jelaskan reaksi kimia diantara setiap
bahan kimia dan karbohidrat yang diuji
2.
Jelaskan mengapa dipilih tepung kanji, gula dan
kentang sebagai bahan uji.
Jawaban
1.
Sukrosa
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari
glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak
terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi
ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan
fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Sukrosa bereaks negatif terhadap
pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
Fruktosa
Fruktosa
adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis
dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan
pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam
asam clorida. Disebut juga sebagai gula buah, dperoleh dari hdrolisis sukrosa;
dan mempunyai sifat:
- Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri
(-92.4oC)
- Dapat mereuksi larutan fehling dan
membentuk endapan merah bat
- Dapat difermentasi
Uji
Benedict
- Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang
memiliki gugus aldehid atau keton bebas
- Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+
menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana
alkalis
- Biasanya ditambahkan zat pengompleks
seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
- Uji positif ditandai dengan terbentuknya
larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
Amilum
Bila dihidrolisis akan menyerang
ikatan 1-4 alfa glukosida pada pati dan membentuk dekstrin atau glukosa
tergantung pada derajat pemecahan rantai polisakaridanya. Reaksi ini
membutuhkan katalisator yang digunakan sebagai mempercepat reaksi
tersebut.
Beberapa hal yang mempengaruhi reaksi
hidrolisis yaitu waktu reaksi,suhu, katalisator.
persamaan reaksi hidrolisis pati:
(C6H10O5)n
+ n H2O ----> n C6H12O6
2.
Karena tepung kanji, gula dan kentang merupakan
bahan pangan yang mengandung karbohidrat
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Poedjiadie, Anna. 2005. Dasar-Dasar Biokimia.
Jakarta: UI Press
Tim Penyusun. 2014. Panduan Praktikum
Biokimia. Bandung: UIN SGD